Menarik disimak kiprah bapak Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, kabinet kerja II Joko Widodo, periode 2019 - 2024.
Disana duduk ex CEO GOJEK Indonesia, Nadien Makariem. Beliau memutuskan mengundurkan diri, dari perusahaan applikasi yg di dirikan dan dibangun 8 tahun belakangan. Dan hari senin 21 Oktober 2019, bung Nadien resmi mundur dari GOJEK, ketika dirinya resmi dipinang Presiden RI.
Diambil dari sumber resmi : https://m.tribunnews.com/nasional/2019/10/23/susunan-lengkap-nama-nama-menteri-kabinet-indonesia-maju-yang-diumumkan-jokowi-pagi-ini
Netisen dan sosmed lebih dulu heboh sebelum jelas posisi yg akan di berikan Presiden Jokowi kepada Nadien. Awalnya rumor menjadi mentri industri digital, ternyata hari ini rabu 23 Oktober 2019 ; Nadien resmi menduduki jabatan baru Mentri Pendidikan Kebudayaan dan Perguruan Tinggi.
Heboh lagi dilini masa sosmed. Atas jabatan baru Nadien Makariem. Terlepas keberhasilannya meroketkan nama Gojek. Menjadikannya gojek menjadi startup dengan valuasi Decacorn. Prestasi-prestasi tersebut, melahirkan anomali sosial, antara applikator - user - mitra driver (ojol dan taksol).
Ada PR yang nyata atas purna tugas pak Mendikbud saat meninggalkan GOJEK. Nasib jutaan driver Gojek se Indonesia yg kenyataannya, dijadikan "mitra tiri", sepi order dan durasi waktu "nganggur" yg lama saat onbid, serta rendahnya pendapatan driver gojek/ gocar, yaitu dibawah UMK.
Jadi mendengar kenyataan dilapangan apa yg terjadi pada sisi mitra driver. Perasaan bercampur antara bangga dan sedih. Bangga karena diknas akan dipimpin pemuda revolusioner. Sedih karena diakhir purna tugas beliau di GOJEK ; mitra driver menjadi subyek pelengkap penderitaan. Driver GoRide dan GoCar "miskin" penghasilan dan waktu jutaan driver habis untuk "nganggur" serta was-was dikejar-kejar debtcollector.
Terakhir, selamat bertugas bung Nadien. Mewakili penulis "Nguber Supir Transportasi Online" - data by vendor Perusahaan ASK (Taksi Online) Semarang : STOP CO Indonesia. Kami hanya bisa memohon dan berharap. Semoga nasib buruk sisi driver online yg dijadikan komoditas kekayaan Gojek ada revisi kedepannya. Amin.
Ceo Gojek Nadien Makariem, saat wawancara ketika datang ke Istana untuk diminta membantu presiden Jokowi |
Diambil dari sumber resmi : https://m.tribunnews.com/nasional/2019/10/23/susunan-lengkap-nama-nama-menteri-kabinet-indonesia-maju-yang-diumumkan-jokowi-pagi-ini
Netisen dan sosmed lebih dulu heboh sebelum jelas posisi yg akan di berikan Presiden Jokowi kepada Nadien. Awalnya rumor menjadi mentri industri digital, ternyata hari ini rabu 23 Oktober 2019 ; Nadien resmi menduduki jabatan baru Mentri Pendidikan Kebudayaan dan Perguruan Tinggi.
Heboh lagi dilini masa sosmed. Atas jabatan baru Nadien Makariem. Terlepas keberhasilannya meroketkan nama Gojek. Menjadikannya gojek menjadi startup dengan valuasi Decacorn. Prestasi-prestasi tersebut, melahirkan anomali sosial, antara applikator - user - mitra driver (ojol dan taksol).
Ada PR yang nyata atas purna tugas pak Mendikbud saat meninggalkan GOJEK. Nasib jutaan driver Gojek se Indonesia yg kenyataannya, dijadikan "mitra tiri", sepi order dan durasi waktu "nganggur" yg lama saat onbid, serta rendahnya pendapatan driver gojek/ gocar, yaitu dibawah UMK.
Nadien Lahirkan driver online "Pengangguran" karena jumlah Permintaan tidak sebanding Penawaran. Secara data Nadien pasti tahu kebutuhan riil jml driver. |
Jadi mendengar kenyataan dilapangan apa yg terjadi pada sisi mitra driver. Perasaan bercampur antara bangga dan sedih. Bangga karena diknas akan dipimpin pemuda revolusioner. Sedih karena diakhir purna tugas beliau di GOJEK ; mitra driver menjadi subyek pelengkap penderitaan. Driver GoRide dan GoCar "miskin" penghasilan dan waktu jutaan driver habis untuk "nganggur" serta was-was dikejar-kejar debtcollector.
Terakhir, selamat bertugas bung Nadien. Mewakili penulis "Nguber Supir Transportasi Online" - data by vendor Perusahaan ASK (Taksi Online) Semarang : STOP CO Indonesia. Kami hanya bisa memohon dan berharap. Semoga nasib buruk sisi driver online yg dijadikan komoditas kekayaan Gojek ada revisi kedepannya. Amin.
Comments
Post a Comment