Berusaha bolehlah apapun dan kondisi bagaimanapun, yang perlu dijaga adalah usaha tersebut harus halal. Alasan utama orang berusaha adalah ingin merubah penghasilan. Yang sudah kerja dapat gaji bulanan, ingin berusaha untuk mencari penghasilan tambahan.
Tujuan berusaha, dimasa depan, usaha yang dirintis mudah-mudahan bisa jadi andalan keluarga. Saat ini, Arum bekerja di pabrik garmen. Karena gaji umk Semarang Rp. 1,9juta tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, maka Nizar suaminya membuka usaha sebagai harapan untuk memperoleh penghasilan tambahan.
Lelah sudah pasti, konsentrasi Nizar sebagai kolektor terganggu, waktu tidak cukup untuk berjualan di sisa jam kerja. Hasil saat ini dari usahanya tidak lebih baik dari komisi dan gaji dari BPR tempat Nizar kerja.
Apakah penghasilan tambahan dari bisnis yang baru dibuka Nizar dan Arum akan berhenti atau dilanjutkan ???
Tuhan sudah membagi Rizki ke umatnya dengan adil. Usaha yang dijalankan Nizar disela waktu bekerja tidak bisa maksimal. Sifatnya sebagai bisnis sampingan maka hasilnya juga tambahan, tidak seberapa.
Pekerjaan apapun itu adalah pilihan dan iktiar. Pekerjaan utama sebagai karyawan dan usaha sampingan ataupun usaha utama sebagai wirausaha membawa income beda-beda. Sifat pekerjaan pokok atau utama akan tetap dapat hasil utama. Sedangkan sifat pekerjaan sampingan atau tambahan ; akan menuai hasil samping atau tambah dari penghasilan / pekerjaan utama.
Kunci alam semesta merespon penghasilan berlipat-lipat adalah bekerja sungguh-sungguh atau fokus atau larut atau lompat di kuadran PROFESIONAL.
Tetap semangat, terus nyalakan api assa untuk merubah perbaikan keuangan di masa depan. Saya coach bisnis no#1 Dedi Triputra, skom. Bisa dihubungi untuk konsultasi dan belajar entrepreneur / kemandirian.
Disini ; MWE® Academy
Ruko Beringin Hills Estate no2
Jl Raya Beringin Tambakaji Ngaliyan
Semarang
Ser..ser...ser, serasa jantung mau copot. Mendengar kabar keistimewaan Investor terutama asing dalam memperoleh konsensus HGU dan HGB sampai 190 tahun lamannya. Jujur ini "menggadai" tanah IKN atau justru peluang ?. Jadi tertarik atau terjebak ?. Entahlah apa yang ada di kepala bapak-bapak penggambil kebijakan pemerintah Negara Republik Indonesia dalam memutuskan hal ini ?. Dari mengulik "konspirasi" elite global yang terlalu ketinggian bagi rakyat jelata WNI seperti kita. Sampai "mencutat" ragam sumber info sosmed tentang keadaan miris utang 8000 Triliun Rupiah negara kita tercinta. OMG. Sejujurnya kita tidak ingin berprasangka buruk. Atas pembangunan Ibu Kota Nusantara. Ada manfaat dan pasti ada mudorot nya juga. Fokus ke pemikiran hal-hal baik atau positif. Insya Allah IKN untuk kebaikan seluruh rakyat Indonesia. Jangka panjang !. Sebagai pengusaha ?. Ada Peluang ?. Seperti kabar IKN akan di format jadi kota digital , smart city. Nanti di IKN wajib paka...
Comments
Post a Comment