Format kerja management kami yang
menyatakan tegas “Anti GAGAL”, secara tidak langsung mendrive otak untuk bertemu solusi disetiap masalah. Bahwa
sesungguhnya tidak ada masalah yang sulit dikarenakan TUHAN manjamin 3 solusi
menyertainya. Jadi “MANAGEMENT ANTI GAGAL” bagi kami bukan hanya sekedar
semboyan atau ikrar saja. Bahkan sesungguhnya uraian demi uraian peristiwa yang
kami lewati sangatlah tipis berada dibibir tebing jurang masalah.
Ketidak-adaan sumber modal dan
jaminan, sulitnya menembus proteksi SID, serta melepaskan diri dari “pinjaman”
pihak kreditur. Bukan di sisi modal berikut pengembaliannya saja yang hampir
gagal. Masalah intern yang ada seperti SDM baru yang belum sanggup di-charger untuk berlari. Kita mencoba dan
terus berupaya menjauh dari terbing jurang kegagalan. Hasilnya apa ?, masih
belum menggembirakan. Dilain pihak tuntutan harus cepat-cepat kembali modal (BEP)
dan raihan terget yang masih jauh dari harapan. PR ketertinggalan yang harus
diselesaikan !.
Oh ya satu lagi kumpulan
pekerjaan rumah bagi seorang pemimpin bisnis seperti kami. Adalah investasi
baru untuk menambah kapasitas kerja serta perluasan volume produksi. Alat kerja
sangat mendesak adalah tambahan unit mesin produksi. Belum ada bayangan modal
dari siapa untuk mendatangkan satu lagi mesin produksi ???.
Kami bekerja bila diibaratkan seperti
seorang anak SD memperoleh PR setiap hari pelajaran 2 tingkat diatasnya. Lalu
saya bandingkan jika seperti demikian, anak ku SD masih bisa belajar pada guru
dan orang tuanya. Sementara saya harus belajar kepada guru siapa dan orang tua
siapa ???. Kalau otak akan terus
membandingkan, kami juga terus kehilangan fokus. Agar benar-benar tembus menjauh
dari bibir tebing kegagalan. Management harus benar-benar mati-matian closing dengan pembeli.
Siapakah pembeli potensial bagi
keberlangsungan bisnis kami dan menuai hasil manis dari management Anti GAGAL
???. Coba buka-buka lagi buku MARKETING dan coba searching di internet tentang
SALES. Internal kami sendirilah yang jadi potential
buyer. Bukan dari ekternal, bukan orang lain bukanpula pembeli franchise. Dan
bagi kami mengajarkan arti penting adanya peluang untuk diambil – harus terus diasah
berbaur dengan datangnya gelombang persaingan dari luar.
Inilah gambaran tumbuh kembang
bisnis kami yang terus kami visulkan agar menarik potential buyer untuk turut berperan dalam mengambil adanya
peluang. Termasuk selalu saya degungkan kata-kata “Anti GAGAL” dalam setiap
nafas hidup bisnis kami. Agar semakin banyak mempengaruhi luas dan semakin
besar men-drive otak, hingga turut rasakan ½ jiwa kami. Rasa syukur kami
diantara hutan masalah ini adalah banyak cahaya terang – pencapaian kami yang
jauh berlipat dibanding tahun sebelumnya.
Demikian
catatan akhir Desember 2012, dipenghujung tahun menandai semangat kami menuju
lembar baru visi baru dan misi baru. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.
Comments
Post a Comment